Produsen smartphone asing ramai-ramai mulai membangun pabrik di
Indonesia. Beberapa produsen handset global ini antara lain, Oppo, Sony,
Samsung dan Sharp. Keinginan mereka untuk berinfestasi di Indonesia
lantaran salah satunya karena pemerintah menerapkan aturan mengenai
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Seperti diketahui, aturan tersebut diterapkan lantaran meningkatkan
produksi ponsel lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengurangi
defisit anggaran yang diakibatkan impor ponsel. Penetapan TKDN itu
sendiri sudah mulai diberlakukan tahun 2015. Aturan TKDN 20 persen untuk
tahun ini, kemudian menyusul 30 persen pada 2016 serta 40 persen pada
2017. Berikut adalah produk smartphone global yang siap menanamkan
modalnya di Indonesia.
Sharp
Pada hari ini Sharp meluncurkan smartphone 4G LTE pertamanya di
Indonesia. Selain memiliki pabrik untuk peralatan elektronik di
Indonesia, perusahaan Jepang itu juga berencana untuk membuka pabrik
manufaktur smartphone di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Tomohikiro Suzuki, Product Planning
Sharp Indonesia, saat ditemui di sela-sela peluncuran seri Aquos Crystal
di Jakarta, Kamis (28/5/2015). Menurut Tomohikiro, saat ini komponen
untuk seri Aquos Crystal memang masih diimpor. Perusahaan manufaktur
untuk smartphone Sharp sendiri berada di Jepang dan China.
Tomohikiro mengatakan, pihaknya berencana untuk membuka pabrik
manufaktur untuk smartphone di Indonesia. Meski sudah ada itikad untuk
membuka pabrik manufaktur di dalam negeri, Tomohikiro belum dapat
memastikan waktu tepatnya pabrik smartphone Sharp akan berdiri di
Indonesia.
Oppo
Produsen ponsel asal China, Oppo baru akan membuka pabrik perakitan
di kota Mauk, Tangerang untuk penuhi peraturan pemerintah Indonesia
terkait penerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Menurut Ivan
Lau, CEO PT Oppo Indonesia, pembukaan pabrik perakitan yang ada di
wilayah Tangerang tersebut memang menjadi salah satu cara perusahaan
untuk mengikuti peraturan pemerintah, meski persentase produk saat ini
masih rendah.
Dirinya menambahkan bahwa pembukaan pabrik nanti akan ditargetkan
untuk menghasilkan produk sebanyak 200 ribu unit per bulannya. Target
tersebut untuk semua seri produk smartphone, dan saat ini sedang dalam
tahap uji produksi perangkat.
Samsung
Januari 2015, dua produsen ponsel Samsung dan Oppo telah berinvestasi
di Indonesia senilai USD50 juta. Produsen ponsel asal Korea Selatan,
Samsung, telah berinvestasi USD20 juta untuk membangun pabrik di
Indonesia. Kapasitasnya pabrik ini mencapai satu juta unit ponsel per
bulan.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian
Perindustrian Ignatius Warsito mengatakan, kapasitas produksi pabrik ini
500 ribu unit ponsel per bulan dan beroperasi pada Maret 2015. Importir
ponsel wajib memiliki pabrik perakitan pada akhir 2015.
Tujuannya, untuk menekan angka impor ponsel. Hal ini sesuai Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 82 tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Telepon
Seluler.
Sony
Maret 2015, Sony Mobile Communications mengungkap bahwa perusahaan
ingin membuka pabrik di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Ika
Paramita, Marketing Manager Sony Mobile Communications Indonesia, di
sela-sela peluncuran Xperia E4 di Jakarta, Rabu atau 11 Maret 2015.
"Sony saat ini menempati peringkat kedua penjualan smartphone di
Indonesia dari sisi value share. Kami juga membuka opsi untuk membuka
pabrik di Indonesia, namun hal tersebut masih perlu di-review terlebih
dahulu," ujar Ika.
Di tengah rencana penjualan divisi smartphone, Sony Mobile
Communications dikabarkan ingin membuka pabrik di Indonesia. Rencana ini
dalam tahap pembahasan serius yang dilakukan perusahaan asal Jepang
tersebut.
0 Response to "Daftar Smartphone Asing yang Siap Bangun Pabrik di Indonesia"
Post a Comment