Ilmuwan membuat percobaan dengan menyuntikkan embrio tikus dengan
DNA manusia. Diketahui bahwa ada peningkatan pada ukuran otak tikus dan
kemungkinan menyediakan wawasan baru terkait penyakit Alzheimer.
Dilansir Cnet, Senin (23/2/2015), kode genetik manusia
sangat serupa dengan kode genetik dari hewan seperti simpanse. Akan
tetapi, otak manusia masih lebih besar dibandingkan otak simpanse.
Otak memiliki peran penting yang berkaitan dengan inteligensi
seseorang. Otak manusia memiliki berat tiga kali lipat dibandingkan
simpanse. Bila otak manusia sekira 1.352 gram, maka otak simpanse
memiliki berat rata-rata 384 gram.
Ilmuwan menguji coba urutan DNA (DNA sequence) yang dinamakan HARE5.
HARE5 merupakan regulator aktivitas gen yang menampilkan peningkatan
pada ukuran otak embrio tikus.
Dibandingkan embrio tikus yang diinjeksikan dengan HARE5 simpanse,
otak embrio tikus hanya tumbuh 12 persen. "Saya pikir kami baru saja
menggores permukaan, dalam hal apa yang bisa kita dapatkan dari studi
semacam ini," kata Debra Silver, asisten profesor Molecular Genetics and
Microbiology di Duke University Medical School.
Ada temuan menarik yang membawa peneliti untuk lebih memahami
keunikan otak manusia. Untuk mengetahui lokasi DNA yang mempengaruhi
pengembangan otak, tim memeriksa database genom manusia dan simpanse.
Tikus yang disuntikan dengan HARE5 manusia menunjukkan profilerasi
(pembiakan yang subur) lebih cepat dari sel 'neuron progenitor'
dibandingkan dengan HARE5 simpanse.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kondisi
otak seperti autisme dan penyakit Alzheimer. Penyakit tersebut tidak
mempengaruhi simpanse.
0 Response to "Disuntik DNA Manusia, Otak Tikus Membesar"
Post a Comment