Impotensi kerap dianggap sebagai penyakit
paling memalukan bagi pria. Sejak zaman Mesir Kuno, manusia terus
berusaha mencari penyebab dan obat mujarab untuk menyembuhkannya.
Ada satu masa ketika manusia menganggap bahwa impotensi disebabkan oleh mantera-mantera jahat. Untuk mengobatinya, manusia harus menggiling jantung bayi buaya, lalu mengusapkan hasilnya pada penis.
Baru-baru ini, ilmuwan dari Catholic University of Korea menemukan senyawa menjanjikan yang berpotensi menjadi obat mujarab impotensi. Senyawa tersebut ditemukan pada racun laba-laba paling beracun di dunia.
Ilmuwan pertama kali menemukan potensi senyawa tersebut saat mempelajari kasus manusia yang disengat oleh laba-laba beracun jenis Phoneutria nigriventer di Brasil. Laki-laki tersebut dilaporkan mengalami priapisme atau ereksi berkepanjangan.
Mengurai racun laba-laba itu, ilmuwan menemukan protein yang bertanggung jawab pada priapisme, dinamakan PnTx2. Dengan menggunakan bakteri baculovirus, ilmuwan memproduksi protein itu.
Diwartakan situs IFLScience.com, Kamis (19/2/2015), ilmuwan kemudian menguji coba senyawa itu untuk mengobati impotensi pada tikus. Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal Urology, September 2014 lalu.
Menurut penelitian, protein PnTx2 dinyatakan bisa mengobati impotensi pada tikus dengan melancarkan aliran darah ke penis. Tak cuma itu, protein itu juga tidak menyebabkan efek samping seperti kekakuan otot.
Dengan hasil penelitian itu, Ae Ryang Jung dan rekannya yang melakukan penelitian menyatakan bahwa PnTx2 bisa menjadi obat mujarab impotensi. Namun, sejumlah uji, termasuk uji klinis, masih dibutuhkan untuk membuktikan khasiatnya.
Ada satu masa ketika manusia menganggap bahwa impotensi disebabkan oleh mantera-mantera jahat. Untuk mengobatinya, manusia harus menggiling jantung bayi buaya, lalu mengusapkan hasilnya pada penis.
Baru-baru ini, ilmuwan dari Catholic University of Korea menemukan senyawa menjanjikan yang berpotensi menjadi obat mujarab impotensi. Senyawa tersebut ditemukan pada racun laba-laba paling beracun di dunia.
Ilmuwan pertama kali menemukan potensi senyawa tersebut saat mempelajari kasus manusia yang disengat oleh laba-laba beracun jenis Phoneutria nigriventer di Brasil. Laki-laki tersebut dilaporkan mengalami priapisme atau ereksi berkepanjangan.
Mengurai racun laba-laba itu, ilmuwan menemukan protein yang bertanggung jawab pada priapisme, dinamakan PnTx2. Dengan menggunakan bakteri baculovirus, ilmuwan memproduksi protein itu.
Diwartakan situs IFLScience.com, Kamis (19/2/2015), ilmuwan kemudian menguji coba senyawa itu untuk mengobati impotensi pada tikus. Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal Urology, September 2014 lalu.
Menurut penelitian, protein PnTx2 dinyatakan bisa mengobati impotensi pada tikus dengan melancarkan aliran darah ke penis. Tak cuma itu, protein itu juga tidak menyebabkan efek samping seperti kekakuan otot.
Dengan hasil penelitian itu, Ae Ryang Jung dan rekannya yang melakukan penelitian menyatakan bahwa PnTx2 bisa menjadi obat mujarab impotensi. Namun, sejumlah uji, termasuk uji klinis, masih dibutuhkan untuk membuktikan khasiatnya.
0 Response to "Laba-laba Paling Beracun Menyimpan Obat Mujarab Impotensi"
Post a Comment